Sports News

Kamis, 07 April 2011

El Loco&Abanda, Dari Lawan Jadi Kawan

Christian Elloco Gonzales
Bila Cristian Gonzales masih mengingat masa lalu, maka banyak catatan unik yang telah dibuatnya. Musatafa Habibi Gonzales atau lebih dikenal dengan El Loco, julukan pemain Persib ini bukan hanya cemerlang pada Piala AFF 2010 lalu. Salah satu catatan kelam pemain kelahiran 30 Agustus 1976 ini tercatat di musim 2007.

Kemampuannya dalam menendang, membuat gol, kemampuan membaca permainan, dan sundulannya yang tajam, membuat Gonzales pantas disebut pesepakbola terbaik Indonesia. El Loco sebenarnya tidak lepas dari banyaknya kasus yang dia buat di lapangan hijau. Pemain kelahiran Uruguay ini pernah bersitegang dengan Abanda Herman di Stadion Manahan Solo, 17 Januari 2007.

Di babak delapan besar kompetisi tahun 2007, Gonzalez kala itu diganjar hukum tiga pertandingan karena berkelahi dengan Abanda yang masih membela Persija Jakarta. Ironisnya, sanksi yang diterimanya tidak pernah dijalanilantaran Ketua Umum PSSI Nurdin Halid secara diam-diam menerbitkan SK peninjauan kembali untuk kasusnya.

Uniknya, Gonzales saat itu membela Persik Kediri yang ditukangi Daniel Roekito, yang sekarang melatih Persib. Ceritanya, pelatih Persija Sergei Dubrovin dengan berang memprotes keputusan wasit yang mensahkan gol Gonzales. Pertandingan tersebut diakhiri dengan perkelahian antara pemain Persik dan Persija yang melibatkan Christian Gonzales, Abanda Herman dan penjaga gawang asal Moldova, Evgheny Khamaruk.

Khmaruk tiba-tiba menghampiri Gonzales yang hendak meninggalkan lapangan. Gonzales berontak saat dicekik kiper bertubuh jangkung itu. Insiden itu memicu para pemain asing Persija lainnya mendekati Gonzales. Beberapa pemain lokal kedua kesebelasan berusaha melerai perkelahian tak seimbang itu.

Namun Gonzales tetap saja mengomel, sehingga memancing pemain Persija lainnya bereaksi. Beruntung para petugas keamanan dan pihak Panpel segera melerai kericuhan yang terjadi beberapa saat setelah pertandingan 2x45 menit itu berakhir.

Kekisruhan itu dipicu terjadinya gol balasan Persik yang dicetak Gonzales di menit ke-80. Gol tersebut menuai protes keras dari kubu Persija karena Gonzales dianggap telah melakukan pelanggaran terhadap pemain belakang Persija Abanda Herman.

Khmaruk langsung lari menghampiri wasit, sementara Abanda dan beberapa pemain Persija lainnya mendatangi Asisten I Wasit Udin Sumarsyah untuk menanyakan kejadian tersebut. Udin pun dikerubuti pemain dan ofisial Persija hingga ke pinggir lapangan, sampai petugas Provost TNI-AD melerainya.

Pelatih Persija Sergei Dubrovin juga tak kalah berangnya. Ia berbicara keras terhadap wasit, asisten wasit dan Pengawas Pertandingan M Syarif. Sebagai bentuk ketidakpuasan, Dubrovin meminta pemainnya tidak melanjutkan pertandingan karena kesal dengan keputusan wasit yang dianggap merugikan. pertandingan dihentikan dengan skor akhir 2-2.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar