Sports News

Rabu, 20 Juli 2011

Uruguay ke Partai Puncak

LA PLATA – Insting predator Luis Suarez membantu Uruguay melaju ke partai puncak Copa America 2011, setelah dua golnya merobek gawang Peru di semifinal, Rabu (20/7/2011).   Uruguay sempat kesulitan menjebol gawang Fernandez sepanjang babak bertama. Beruntung, La Celeste mampu keluar dari tekanan dan Suarez menjadi pahlawan berkat dua golnya (53’, 58’).   Tampil di Estadio Ciudad de La Plata, pelatih Uruguat Oscar Tabarez menurunkan tim terbaiknya. Duet Diego Forlan dan Suarez menjadi andalan di lini depan, dan posisi Fernando Muslera di bawah mistar gawang tak tergantikan.   Namun, Uruguay sempat dikejutkan dengan permainan menyerang yang diperagakan Peru di awal babak pertama. Skuad besutan Sergio Markarian menciptakan peluang emas di menit enam, ketika tendangan spekulasi Yotun memaksa Muslera jatuh bangun menyelamatkan gawang.   La Celeste hampir saja unggul melalui Suarez yang mengancam gawang Fernandez. Sayang, kiper Peru mampu memblok sepakan striker Liverpool. Meski kedua tim menciptakan peluang, tak ada satu pun gol tercipta hingga memasuki menit 40.   Forlan sebenarnya sukses menjebol gawang Fernandez beberapa saat sebelum turun minum, tapi wasit menganulir karena dianggap offside.   Gol yang dinanti publik Uruguay akhirnya datang di menit 53. Berawal dari tendangan keras Forlan dari luar kotak penalti, kiper Fernandez gagal membendung bola dengan sempurna.   Si kulit bundar lepas dari tangan Fernandez, dan Suarez menunjukkan insting predatornya langsung menyambar bola dari sisi kanan.   Hanya selang lima menit striker Liverpool tersebut menggandakan gol. Umpan Alvaro Pereira dari sisi kiri disambut Suarez yang hanya tinggal berhadapan dengan kiper. Dengan tenang Suarez mengecoh pergerakan Fernandez dan menceploskan bola datar ke arah gawang. Pemain belakang Peru mencoba mengejar laju bola, namun gagal.   Keunggulan ini kian meninggatkan kepercayaan diri Uruguay. Namun, Peru bermain kasar yang mengakibatkan Vargas diganjar kartu merah setelah terlihat menyikut wajah Coates di menit 68.   Hingga wasit meniup peluit panjang, kedudukan 2-0 tak berubah. Semifinalis Piala Dunia tahun lalu akan berhadapan dengan pemenang antara Venezuela kontra Paraguay yang akan bertanding besok.   Susunan Pemain Uruguay: Muslera; Maxi Pereira, Lugano, Coates, Cáceres; Arévalo Ríos, Gargano, González, Alvaro Pereira; Forlán, Suárez   Peru: Fernandez; Carmona, Acasiete, Rodríguez, Vílchez; Advíncula; Balbín, Cruzado, Yotún, Vargas; Guerrero.

Sabtu, 16 Juli 2011

Kalahkan Kolombia, Peru ke Semifinal


Kegembiraan para pemain Peru (Foto: Daylife)
Kegembiraan para pemain Peru

CIUDAD DE CORDOBA - Peru berhasil menjadi tim pertama yang lolos menuju Semifinal usai menekuk Kolombia dengan dua gol tanpa balas, Minggu (17/7/2011). Kemenangan ini didapat Peru dengan susah payah karena permainan alot dari Kolombia, dan kedua gol tercipta di kedua babak pertambahan waktu laga.

Sejak peluit babak pertama berbunyi, kedua tim bermain cenderung hati-hati. Permainan kedua tim juga cenderung kasar dengan umpan-umpan yang seringkali kandas di lini tengah.

Kolombia sendiri mengandalkan penyerangnya yang lagi naik daun di Eropa, Radamel Falcao. Berkali-kali Kolombia menusuk lini tengah pertahanan Peru melalui umpan terobosan dan umpan lambung dengan Falcao sebagai target namun selalu berakhir dengan kegagalan.

Peru menciptakan peluang di menit ke 20 namun tendangan Juan Vargas dari luar kotak penalti hanya berhasil melebar di sisi kiri gawang kipernya.Hal ini sontak membuat Kolombia berniat membalas dan hasilnya di menit ke 22 berganti kolombia yang mengancam gawang peru, namun bola berhasil diamankan oleh bek lawan.

Terus menekan, di menit 39 Falcao menyundul bola yang berakhir dengan tiupan peluit pertanda posisinya offside dan bola jauh dari mengarah ke gawang. Skor kacamata pun bertahan hingga akhirnya wasit Fransisco Chacon meniup peluit tanda usainya babak pertama.

Memasuki babak kedua, kedua tim bermain lebih terbuka dan melakukan serangan gencar.Hasilnya serangan cepat Peru yang mengandalkan William Chiroque di menit 49 membuat pendukung Kolombia menahan napas, untungnya ada Luis Martinez yang melakukan penyelamatan gemilang.

Merasa diserang membuat Kolombia tidak tinggal diam. Di menit ke 62. peluang didapat oleh D. Mreno namun tendangannya masih melebar ke sisi kanan gawang peru. Menit ke 66, Kolombia mendapat hadiah penalti karena Alberto Rodriguez mendorong Dayro Moreno setelah kehilangan bola dan wasit menunjuk titik putih. Sayangnya Falcao gagal eksekusi penalti karena arah tendangannya melebar. Hasil kacamata pun akhirnya bertahan hingga babak kedua usai.

Akhirnya di babak pertambahan waktu pertama, tepatnya di menit 102 Peru membuka gol lewat lesatan tendangan keras Lobaton yang memanfaatkan kesalahan kiper dalam menepis bola. hingga babak pertambahan waktu pertama usai, Peru tetap unggul satu kosong.

Kans Kolombia untuk lolos benar-benar tertutup usai Peru berhasil mencetak gol ke dua dari kaki Juan Vargas di babak pertambahan waktu kedua, tepatnya di menit 112. Berawal dari kesalahan kiper Kolombia dalam mengumpan yang berhasil direbut Guerrero, yang kemudian mengumpan kepada Vargas. Dua bek yang sudah terpecah konsentrasinya pun tidak bisa berbuat banyak mencegah tendangan Vargas. Peru pun menutup pertandingan ini dengan kemenangan 2-0.

Susunan Pemain:

Peru- R. Fernández, A. Rodríguez, W. Vílchez, A. Balbín, C. Ramos, J. Vargas, R. Cruzado (J.Ballon/118'), R. Revoredo, L. Advíncula (C.Lubaton/46'), P. Guerrero, W. Chiroque (Y.Yotun/92')

Kolombia- L. Martínez, M. Yepes, L. Perea, C. Zúñiga, P. Armero, A. Aguilar (A. Aguilar/104'), C. Sánchez (J. Martinez/113'), F. Guarín, D. Moreno, R. Falcao, A. Ramos (H. Rodallega/73')

Uruguay Eliminasi Argentina

Foto: Pemain Uruguay saat menyaksikan eksekusi penalti/Getty Images
Foto: Pemain Uruguay saat menyaksikan eksekusi penalti/


SANTA FE – Argentina tertunduk lesu ketika Carlos Tevez gagal mengeksekusi tendangan dari titik 12 dalam drama adu penalti. Fans Albiceleste pun pulang dengan kepala tertunduk setelah Martin Caceres, eksekutor terakhir dari kubu Uruguay, tanpa kesulitan menjebol gawang Sergio Romero.

Mimpi Albiceleste menjadi kampiun di hadapan publik sendiri pupus. Bermain imbang 1-1 selama waktu normal dan perpanjangan waktu, Lionel Messi dkk harus mengakui keunggulan Uruguay lewat drama adu penalti (5-6) di perempatfinal Copa America, Minggu (17/7/2011).

Sergio Batista tak melakukan banyak perubahan, dengan memasang Lionel Messi sebagai pengatur serangan dan duet Gonzalo Higuain serta Sergio Aguero menjadi andalan di lini depan.

Argentina sempat kesulitan menembus barisan belakang Uruguay di awal babak pertama. Bahkan, tim besutan Oscar Tabares-lah yang lebih sering mengacak-acak lini belakang Albiceleste.

Tak heran jika semifinalis Piala Dunia tahun lalu berhasil unggul lebih dulu melalui gol Diego Perez saat laga baru berjalan lima menit. Memanfaatkan tendangan bebas Diego Forlan dari luar kotak penalti, sundulan Jose Martin Caceres hampir dihalau kiper Sergio Romero. Namun, Perez mampu menyambar bola sekaligus membawa Uruguay unggul 1-0.

Tertinggal satu gol seolah membuat Abiceleste tersengat. Messi dkk mulai menemukan pola permainan terbaik dan memborbardir serangan ke area pertahanan lawan.

Di menit 15 Aguero mencoba menusuk lini belakang Uruguay, melewati beberapa pemain. Namun, tendangannya bisa digagalkan kiper Fernando Muslera.

Tim tuan rumah akhirnya menyamakan kedudukan melalui Higuain. Messi membawa bola dari sisi kanan dan melewati Martin Caceres. Messi memberi umpan panjang yang dteruskan sundulan Higuain yang bersarang di pojok gawang Muslera.

Higuain sebenarnya nyaris membawa Argentina unggul andai golnya tak dianulir wasit. Nasib serupa juga dialami Uruguay, ketika hakim garis mengangkat bendera off side saat Caceres menceploskan bola ke gawang Romero.

Uruguay harus bermain dengan 10 pemain ketika Perez diganjar kartu merah di menit 38. Kedudukan imbang 1-1 bertahan hingga babak pertama usai.

Serangan Argentina cenderung turun di awal babak kedua, meski pelatih tak melakukan pergantian pemain. Permainan justru berimbang memasuki pertengahan paruh kedua.

Di menit 77 Messi memberikan umpan kepada Higuain. Tapi, lagi-lagi Muslera menggagalkan usaha striker Real Madrid. Tak berapa lama giliran Suarez yang menyuplai bola kepada Diego Forlan. Forlan berhadapan langsung dengan Romero, tapi tendangannya urung berbuah gol.

Pertandingan 10 lawan 10 terjadi ketika kapten Javier Mascherano diusir wasit setelah melakukan pelanggaran kepada Suarez. Pertandingan kian sengit jelang laga berakhir.

Namun, meski menciptakan banyak peluang tak ada pemenang hingga waktu normal 2 x 45 menit berakhir. Pertandingan pun harus dilanjutkan ke perpanjangan waktu 2 x 15 menit.

Pastore hampir membawa Argentina unggul andai tendangan voli-nya tak membentur tiang gawang. Demikian juga dengan sepakan Higuain yang masih melebar di tiang gawang.

Pertandingan terpaksa dilanjutkan dalam drama adu penalti karena tak ada tambahan gol tercipta sepanjang perpanjangan waktu.

Messi yang menjadi eksekutor pertama sukses mengelabui Muslera. Pertarungan mental makin kuat ketika eksekutor ketiga, Carlos Tevez, gagal memberikan gol sehingga kedudukan menjadi 2-2.

Sementara itu, lima eksekutor Uruguay, Forlan, Uruguay, Scutti, Gargano, dan Caceres berhasil memulangkan Argentina dengan skor 5-4 (adu penalti).

Eksekutor Penalti
Argentina: Messi, Burdisso, Tevez (gagal), Pastore, Higuain
Uruguay: Forlan, Suarez, Scutti, Gargano, Caceres

Susunan Pemain:
Uruguay: Néstor Fernando Muslera, Diego Lugano, Victor Maximiliano Pereira, Mauricio Victorino, José Martín Caceres, Diego Pérez, Álvaro Pereira, Alvaro González, Egidio Arévalo, Diego Martín Forlán, Luis Suárez

Argentina: Sergio Germán Romero, Javier Zanetti, Gabriel Milito, Nicolás Burdisso, Pablo Javier Zabaleta, Javier Mascherano, Fernando Gago, Sergio Agüero, Lionel Messi, Gonzalo Higuaín, Ángel Di María

M.U. Selangkah Lagi Dapatkan Sneijder

Kabar baru seputar transfer Wesley Sneijder ke Manchester United. Diyakini kepindahan gelandang Inter Milan tersebut tinggal menunggu waktu saja. Sebelumnya sudah ramai diberitakan kalau kubu Inter sudah setuju melepas pemainnya dengan harga 40 juta euro. United sendiri juga sudah dipersilahkan melakukan pembicaraan soal kontrak serta gaji dengan Sneijder langsung. Dilansir Goal, Sabtu (16/7/2011) The Red Devils sendiri sempat kelimpungan ketika pemain asal Belanda itu menyebut angka 228 ribu euro per pekan atau hampir setara dengan Wayne Rooney yang saat ini tercatat sebagai pemain dengan bayaran tertinggi di Old Trafford. Juara bertahan Premier League itu sendiri diketahui hanya berani memberikan gaji sebesar 194 ribu euro. Namun isu berkembang menyebut United akan tetap meluluskan kemauan Sneijder itu karena mendapat bantuan dari sponsor kit, Nike. “Jika Nike mau dia pindah, maka dia bakal pindah. Nike mau Sneijder ke United karena itu akan memudahkan mereka menjadikan sanga pemain sebagai ikon komersilnya,” ujar seorang sumber. “Nike akan menutupi selisih gaji Sneijder. Hal semacam itu sudah biasa karena sebelumnya Adidas pernah melakukan yang sama pada David Beckham ketika pindah ke Real Madrid,” sambungnya.

Jumat, 08 Juli 2011

Cavanni: Uruguay Tak Remehkan Siapapun

detail berita
Foto: Edinson Cavani/Getty Images


BUENOS AIRES – Setelah gagal membuktikan diri sebagai kandidat juara di pertandingan perdana Copa America, striker Uruguay Edinson Cavani menegaskan timnya tak akan meremehkan lawan mana pun.

La Celeste diunggulkan meraup poin sempurna ketika berhadapan melawan Peru di penyisihan Grup C, Selasa (5/7/2011). Sayang, Cavani cs justru harus tertinggal lebih dulu oleh gol Paolo Guerrero sebelum akhrnya Luis Suarez menyamakan kedudukan beberapa saat jelang turun minum.

Banyak yang menganggap semifinalis Piala Dunia tahun lalu terlalu meremehkan lawan. Namun, Cavani menegaskan La Celeste tak akan memandang sebelah mata tim mana pun.

“Kami tak meremehkan siapa pun. Peru bermain hebat,” kata Cavani selepas pertandingan.

“Kadang sulit memulai turnamen. Ini baru awal. Kami harus paham bahwa kami melawan tim hebat dan tetap bekerja keras,” lanjut ujung tombak Napoli.

Skuad besutan Oscar Tabarez akan berhadapan dengan Cile di pertandingan kedua, Sabtu (9/7/2011) pagi WIB. Cile meraih hasil maksimal berkat kemenangan 2-1 kontra Meksiko. Kendati demikian Cavani berharap tak banyak perubahan dilakukan Tabarez.

“Kami akan bermain sama dari pertandingan pertama dan menunjukkan sistem sendiri, meski harus mengoreksi kesalahan dari pertandingan pertama,” pungkasnya, dikutip Goal, Rabu (6/7/2011).

Pato: Hasil Imbang Tidak Buruk


detail berita
Foto: Alexandre Pato/Reuters

LA PLATA - Timnas Brasil memang hanya mampu bermain tanpa gol melawan Venezuela, pada pertandingan pembuka Copa America 2011 di Grup B. Tapi, penyerang Alexandre Pato mengaku hasil itu tidak terlalu buruk.

Tim asuhan Mano Menezes menjadi korban kritikan setelah gagal memulai pertandingan pertama dengan baik. Bagaimana tidak menghadapi Venezuela, Pato dkk gagal mencetak satu golpun dalam pertandingan itu.

Peluang terbaik sebenarnya didapatkan oleh Pato dalam laga itu. Sayang, tendangan penyerang yang membela AC Milan itu menyapa mistar gawang. Tapi, Pato tetap yakin peluang Brasil untuk mempertahankan gelar juara sangat besar.

"Kami menciptakan situasi yang berbahaya, yang mana kami tidak mampu mengakhirinya, tapi hasil imbang tidak terlalu buruk," demikian komentar Pato kepada wartawan, mengenai hasil melawan Venezuela seperti dikutip Goal, Rabu (7/6/2011).

Kompetisi untuk lolos dari babak penyisihan grup semakin seru, setelah pada pertandingan lainnya di Grup B antara Paraguay melawan Ekuador juga berakhir tanpa gol. Artinya, skuad Menezes masih bisa lolos meski gagal pada pertandingan pertama.

"Apa yang jelas adalah tidak ada pertandingan mudah atau lawan yang simpel. Hasil pertandingan melawan Venezuela menjadi bukti. Saya berharap kami dapat meningkatkan performa dan mendapatkan hasil sesuai impian," tandasnya.

Mesi Masih Mandul, Argentina Kembali Tertahan


detail berita
Foto: Argentina kembali gagal

SANTA FE – Lionel Messi, Carlos Tevez, dan Ezequiel Lavezzi tak bisa berbuat banyak saat menghadapi Kolombia di penyisihan Grup A Copa America, Kamis (7/7/2011) pagi WIB. Albiceleste pun tertunduk lesu setelah skor kaca mata tak berubah hingga akhir laga.

Sergio Batista kembali menurunkan trisula Lionel Messi, Carlos Tevez, dan Ezequiel Lavezzi di barisan depan. Tapi, Albiceleste tetap kesulitan menembus rapatnya barisan belakang Kolombia.

Menit tujuh lemparan ke dalam Paolo Zabaleta sempat membuka peluang, namun Perea langsung membuang bola. Tak berapa lama giliran Ever Banega yang melakukan tendangan spekulasi dari luar kotak penalti, tapi bola masih melebar di tiang gawang.

Albiceleste melancarkan serangan bertubi ke area pertahanan Kolombia. Dua peluang emas didapat Argentina secara beruntun. Crossing Esteban Cambiasso nyaris menembus jala Martinez andai Falcao tak berhasil menyapu bola. Semenit kemudian giliran tendangan Sergio Ramos dari jarak enam yards yang gagal membuahkan hasil.

Memasuki pertengahan babak pertama, Kolombia memperoleh peluang emas melalui Moreno, memanfaatkan kesalahan Gabriel Milito. Beruntung, sepakannya masih bisa dihalai Burdisso.

Kolombia mulai menemukan permainan terbaiknya dengan menggempur pertahanan Albiceleste. Meningkatnya kepercayaan diri membuat tim asuhan Hernan Gomez makin berani bermain menyerang. Kerja sama Falcao dan Moreno membuat kiper Romero jatuh bangun menyelamatkan gawang.

Belum ada perubahan dilakukan kedua pelatih di babak kedua. Argentina langsung mengancam gawang Kolombia di menit 52 yang masih bisa diselamatkan Martinez.

Argentina tampak frustrasi dengan rapatnya barisan belakang Kolombia. Batista kemudian memasukkan Sergio Aguero menggantikan posisi Lavezzi di menit 61. Sementara Cambiasso digantikan Fernando Gago.

Tevez melepaskan tembakan ke arah gawang, sialnya malah membentur kepala Aguero yang membuat bola jatuh di atas mistar gawang.

Kolombia tak tinggal diam dengan serangan bertubi-tubi yang dilancarkan tuan rumah. Armero hampir saja membuat pendukung Albiceleste tertunduk lesu jika saja tendangannya memanfaatkan passing Guarin gagal ditepis Romero.

Melihat Kolombia yang kian liar melakukan serangan, Batista menarik keluar Benega dan memasukkan Gonzalo Higuain, sementara Messi bermain di belakang tiga striker Tevez, Higuain, dan Aguero.

Sayang, perubahan taktik ini juga belum membuahkan hasil. Serangan Albiceleste sering dimentahkan lawan. Tensi meningkat memasuki menit 80. Baik Argentina dan Kolombia tak mau menyerah menggempur pertahanan lawan. Sayangnya hingga wasit meniup peluit akhir, skor kaca mata tak berubah.

Dengan hasil ini, posisi Albiceleste di Grup A kian terjepit. Messi dkk berada di posisi runner up dengan nilai dua, Kolombia mengukuhkan posisi di puncak dan mengoleksi empat poin.

Satu pertandingan lainnya antara Bolivia versus Kosta Rika akan berlangsung Jumat (8/7/2011) pagi WIB. Andai pertandingan tersebut menghasilkan pemenang, maka peluang tuan rumah lolos dari babak penyisihan grup kian kecil.

Jumat, 01 Juli 2011

De Gea Sah Milik Red Devils

MANCHESTER - Manchester United akhirnya mendapatkan sosok pengganti Edwin van der Sar. Seperti telah diduga, dia adalah kiper muda Spanyol, David de Gea. Setelah beberapa bulan lalu diisukan bakal merapat ke Old Trafford untuk menggantikan Van der Sar yang memutuskan pensiun, De Gea akhirnya secara resmi diumumkan sebagai pemain baru The Red Devils. Kiper yang sebelumnya memperkuat Atletico Madrid ini dikontrak selama lima tahun dengan biaya 17 juta poundsterling. “Saya sangat bangga dan tak sabar untuk segera bermain di sini (United). Saat sebuah klub sebesar Manchester United mendatangi Anda, itu pasti membuat Anda akan sangat, sangat bahagia,” ujar De Gea yang sebelumnya telah terlebih dulu melewati tes medis, Senin waktu setempat. “Saya melihat minat mereka (United) sebagai motivasi tambahan untuk bekerja lebih keras dan menunjukkan kemampuan saya. Ini adalah kehormatan besar untuk menjadi bagian dari klub seperti United dan saya ingin melakukan yang terbaik dan menunjukkan apa yang bisa saya lakukan," tambahnya dikutip Eurosports, Rabu (29/6/2011). De Gea menjadi pemain anyar ketiga yang diboyong pelatih Sir Alex Ferguson dalam upaya memperkuat skuadnya musim depan. Dua pemain sebelumnya adalah Phil Jones (Blackburn Rovers) dan Ashley Young dari Aston Villa. Untuk mendapatkan ketiga pemain ini, Fergie diprediksi harus merogoh kocek sekira 50 juta poundsterling.

Pemain Baru Bisa Bawa M.U. Juara Liga Champions

Patrice Evra menyambut kedatangan pemain anyar Manchester United. Bek internasional Prancis yakin pemain baru ini bisa membantu Setan Merah kembali membawa trofi Liga Champions.   Tim besutan Sir Alex Ferguson sukses melaju hingga ke final Liga Champions beberapa waktu lalu. Sayang, ambisi menggondol trofi tertinggi antarklub Eropa gagal setelah kalah 1-3 dari Barcelona.   Kini, The Red Devils mendatangkan Ashley Young, Phil Jones, dan David de Gea. Evra yakin United membuat keputusan tepat dengan memboyong mereka.   “Saya pikir mereka pemain hebat. Kami akan menyambung kedatangan mereka. Saya pikir mereka sangat penting dan yakin dengan masa depan,” tandas Evra, dikutip Goal, Jumat (1/7/2011).   “Setelah kami gagal di Liga Champions, saya bilang kami hanya kalah di pertandingan biasa,” kenang Evra.   “Tapi, saya yakin dengan masa depan terutama pendatang baru kami akan memenanginya tahun depan. Saya harap bisa mempertahankan gelar sekaligus juara Liga Champions,” pungkasnya.

Messi Tevez dan Lavezzi Ujung Tombak Argentina

Pelatih Argentina Sergio Batista langsung menerapkan strategi menyerang di lag pembuka Copa America 2011, menghadapi Bolivia, Sabtu (2/7/2011) besok pagi WIB. Dalam skuad tim yang baru saja diumumkannya, Batista menunjuk Lionel Messi, Carlitos Tevez, dan Ezequiel Lavezzi sebagai ujung tombak di lini depan. Tampak jelas dari skema yang diusung, dengan formasi 4-3-3, Batista ingin mengincar kemenangan sejak awal. Menghadapi Bolivia yang notabene bukanlah tim yang kurang ditakuti di Amerika Selatan Batista hannya mengandalkan tiga orang di lini tengah. Tim Tango memang terlihat sedikit merubah komposisi pemain yang dipakai ketika sukses menggebuk Albania 4-0 di Buenos Aires, awal bulan lalu. Angel Di Maria tidak ada dalam rencana dan digantikan oleh Carlos Tevez untuk menemani Messi dan Lavezzi. Lini tengah Albiceleste sendiri diperkuat dua gelandang kuat berkualitas Javier Mascherano dan Esteban Cambiasso. Keduanya akan ditemani oleh Ever Banega yang juga berperan sebagai gelandang bertahan, dan terlihat akan menggantungkan serangan pada trisula maut mereka dengan tidak menghadirkan gelandang kreatif. Susunan skuad Argentina lawan Bolivia: Kiper : Sergio Romero Pemain belakang : Javier Zanetti, Nicolas Burdisso, Gabriel Milito, Marcus Rojo Gelandang : Esteban Cambiasso, Javier Mascherano, Ever Banega Penyerang : Carlos Tevez, Lionel Messi, Ezequiel Lavezzi

Agen Bantah Rumor Cavani ke United

Edinson Cavani termasuk pemain yang menjadi target utama klub di bursa transfer musim panas ini. Tapi, agennya, Claudio Anellucci, menepis kemungkinan Cavani ke Premier League.   Mencetak 33 gol dari 47 pertandingan bersama Napoli sepanjang musim lalu membuat Cavani diincar klub besar Eropa. Inter Milan, AS Roma, Tottenham Hotspur dan Manchester United beberapa kali dihubungkan dengan striker Uruguay ini.   Cavani pun dikabarkan kian merapat ke Old Trafford. Meski sejumlah media gencar memberikan negosiasi ini, Anellucci menegaskan tak ada kesepakatan antara Setan Merah dengan kliennya.   “Ini waktu yang tepat untuk mendengar rumor transfer dari klub besar dengan harga yang sangat besar,” aku Anellucci kepada Radio Sportiva, Jumat (1/7/2011).   “Tapi, mayoritasnya saat ini tak ada apa-apa dengan mereka, termasuk kemungkinan pindah ke United untuk Edinson,” lanjut agennya.   Cavani baru saja dipinang Napoli dari Palermo pada bursa transfer musim panas lalu dengan nilai mencapai 17 juta euro. Melihat banyaknya klub peminat, Partenopei memperpanjang kontraknya dan dibarengi dengan kenaikan gaji, yang mengikatnya hingga Junia 2016.