Ibra, "Raja Kompetisi Domestik"
Ibrahimovic
saat merayakan scudetto Milan
ROMA
- Zlatan Ibrahimovic benar-benar membuktikan tuahnya sebagai pemain
yang membawa keberutungan, setidaknya di ajang domestik. Ini dibuktikan
dengan kesuksesannya memberikan gelar scudetto buat AC Milan di musim
ini.
Kendati kerap dituding menjadi pembawa sial di Liga
Champions, namun di pentas domestik, bomber berjuluk Ibracadabra ini
mampu membuktikan diri sebagai jimat keberuntungan. Tercatat, setiap tim
yang dibelanya sepanjang karir, Ibra selalu mampu menghadirkan gelar
juara di pentas domestik.
Tercatat, dari lima tim yang dibelanya
dalam delapan tahun terakhir, Ibra selalu mampu menghadirkan gelar
juara. Pertama dilakukannya bersama Ajax Amsterdam saat menjuarai
kompetisi Eredivise di musim 2003/2004. Namun, di kompetisi Eropa (Liga
Champions), Ibra gagal membawa Ajax melewati fase grup.
Pindah ke
Juventus, bomber jangkung ini langsung memberikan kontribusi besar
dalam keberhasilan Juve meraih dua trofi sucetto secara beruntun
(2004/2005 dan 2005/2006). Namun, kutukan yang sama terjadi di Liga
Champions. Langkah Juve harus terhenti di babak perempatfinal.
Puas
di Turin, Ibra memutuskan membelot ke Inter Milan dan bertahan selama
tiga musim (2006-2009), di mana setiap musimnya Inter selalu mampu
mengakhiri kompetisi sebagai juara. Sayangnya, di tiga kali kesempatan
itu pula Ibra gagal membawa Inter berprestasi di Liga Champions.
Hengkang
ke Barcelona pada musim 2009/2010, Ibra juga berhasil memberikan titel
La Liga. Namun, Barca gagal berjaya di Liga Champions. Uniknya, mantan
timnya Inter Milan, tim yang mengalahkan Barca di semifinal berhasil
jadi juara setelah ditinggalkannya.
Terkini, Ibra memutuskan
hengkang ke AC Milan dengan status pinjaman. Tuah ‘raja kompetisi
domestik’ kembali dibuktikannya dengan mengantar Milan merebut scudetto
ke-18. Sementara itu, kutukannya di Liga Champions juga berlanjut,
dimana Milan hanya mampu melangkah hingga babak 16 besar. Justru, klub
yang ditinggalkannya, Barcelona, berhasil melaju hingga final dan
berpeluang menjadi juara Liga Champions musim ini.
Menyikapi
kondisi tersebut, CEO Milan Adriano Galliani enggan memberikan
komentarnya seputar kutukan Inter di Eropa. Namun, Galliani setuju bila
Ibra disebut membawa berkah bagi Milan. Dalam kesempatan ini, Galliani
juga mengindikasikan bahwa status bomber 29 tahun ini akan dipermanenkan
Milan.
“Tentang Zlatan Ibrahimovic? Ini merupakan gelar juara
(domestik) kedelapannya secara berturut-turut. Ini merupakan tanda dari
seorang pemain yang hebat,” ungkapnya singkat sebagaimana dikuti
Football-Italia di sela-sela pesta scudetto Milan di Stadion Olimpico
usai Rossoneri bermain 0-0 melawan AS Roma, Minggu (8/5/2011) dini hari
WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar