Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang Sea Games
Dari 24 calon pemain yang akan dipilih untuk menjadi wakil tim
nasional Indonesia di SEA Games bulan November nanti, akhirnya hanya
akan dipilih 15 pemain terbaik. Menurut Rastafari, selaku head coach tim
nasional Indonesia, ada tiga kriteria utama yang menjadi dasar
pemanggilan 24 pemain tersebut, yaitu: 1. Disiplin, 2. Skill, 3.
Kebutuhan tim.
Berdasarkan tiga kriteria tersebut, Rastafari dan tim pelatih memanggil
pemain dari klubnya masing-masing:
Satria Muda Britama: Faisal J. Achmad, Christian
Ronaldo, Rony Gunawan, Amin Prihantono, Welly Situmorang, Mario
Wuysang
Pelita Jaya: Dimas, Koming, Kelly, Yandi, Romy Chandra, Andy Batam, Ari
Chandra
Dell Aspac: Oki, Mario Gerungan, Xaverius, Toyib, Pringgo
Garuda Esia: Lolik dan
CLS Knight: Feby, Dwi, Sandy.
Walau Perbasi tidak punya
andil dalam menentukan nama pemain yang dipanggil, Perbasi juga
mengeluarkan list nama pemain yang dirasa pantas masuk timnas, dan
nama-nama yang masuk ke dalam list tersebut tidak berbeda jauh dengan
keputusan tiga pelatih. Nantinya jumlah pemain akan disusutkan bertahap
dari 24 ke 18, dan akhirnya 15 pemain, pemain-pemain yang sekarang
sedang cedera [seperti Yayan, Youbel Sondakh], masih punya kans untuk
masuk ke timnas di pertengahan tahun nanti.
Dalam memilih pemain, Rastafari mengatakan bahwa ia tidak melihat usia
si pemain. Asal dirasa masih pantas memberikan yang terbaik, maka pemain
tersebut akan dipanggil. Bukan berarti karena kesenioran pemain, maka
mereka bisa otomatis langsung masuk 15 besar. Di lapangan sendiri pun
tidak ada generation gap antara pemain yang tua dan yang muda. Yang
paling penting, pemain terbaiklah yang membela tim nasional Indonesia.
Timnas Indonesia akan berangkat untuk menjalani latihan ke Australia di
bulan Mei. Para tim trainer dari Australia akan menjalankan physical
test dengan seluruh pemain, serta memberikan catatan sebagai rekomendasi
nama pemain yang memenuhi standard untuk berlaga di timnas. Timnas
putra Indonesia akan berangkat untuk menjalani latihan World Basketball
Academic selama satu bulan di Perth [Australia] setelah mereka selesai
menjalani program character building di Batu Jajar selama 2 minggu
[dimulai dari tanggal 30 Maret 2011].
Rencananya head coach timnas putra-Rastafari akan berusaha untuk melatih
fisik para pemain timnas Indonesia di bulan April, untuk mempersiapkan
stamina para pemain sebelum berlatih di Australia. Rencananya, timnas
Indonesia akan berlatih selama 10 hari disana, dan timnas indonesia
diharuskan untuk off selama dua hari setelah pulang dari Australia,
karena latihan di Australia akan memiliki intensitas yang tinggi.
Latihan di Australia tidak membutuhkan waktu yang lama [10 hari], yang
lebih penting kualitas latihan yang penuh dengan intensitas.
Pada dasarnya, peran pelatih Australia, akan mengikuti program apa yang
diminta oleh pelatih timnas Indonesia. Terlebih lagi, materi latihan
yang diberikan oleh pelatih Australia boleh ditolak oleh tim pelatih
timnas Indonesia. Intinya, pelatih dari Australia mensupport penuh
timnas Indonesia. Jadi ada pelatih fisik, nutrisi, dan pelatih untuk
melatih basic fundamental basket dari tim pelatih Australia. Menurut
Rastafari, sebenarnya juga ada macam pelatih fisik dan nutrisi di
Indonesia. Walaupun harus menanggung biaya yang lebih mahal untuk
menghire pelatih dari Australia, namun pelatih dari Australia jelas
lebih berpengalaman dan lebih bagus. Rastafari mengambil kesimpulan
tersebut atas dasar kredibilitas pelatih Australia yang juga pernah
memberikan konsultasi kepada tim basket China dan Filipina. Selama ini
timnas Indonesia belum pernah memakakai konsultan dari luar untuk urusan
tim basket.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar