Sports News

Senin, 17 Oktober 2011

Gol Klose Bawa Lazio Ungguli Roma

Foto: Miroslav Klose mencetak gol kemenangan 2-1 Lazio atas AS Roma/Daylife
Foto: Miroslav Klose mencetak gol kemenangan 2-1 Lazio atas AS Roma/Daylife


ROMA - Miroslav Klose mencuri perhatian di laga big match bertajuk Derby della Capitale antara Lazio kontra AS Roma. Gol telatnya di masa injury time memaksa Roma yang sempat unggul di babak pertama, menyerah 2-1.

Roma membuka laga di Olimpico, Senin (17/10/2011) dini hari WIB, dengan gemilang. Baru lima menit laga berjalan, anak-anak asuh Luis Enrique sukses membongkar pertahanan Biancoceleste. Miralem Pjanic menjadi aktor dibalik gol yang dicetak Osvaldo. Gelandang yang baru diboyong dari Olympique Lyon melepaskan umpan lambung cantik yang melewati empat pemain belakang Lazio. Osvaldo yang lolos dari jebakan offside pun tanpa kesulitan membobol gawang Federico Marchetti. 1-0 untuk Roma.

Selayaknya laga derby antar tim sekota, duel Roma kontra Lazio juga langsung berlangsung ketat sejak awal. Belum sepuluh menit laga berjalan, wasit sudah mengeluarkan dua kartu kuning untuk pemain Roma. Osvaldo mendapat kartu kuning karena membuka kaos saat merayakan gol. Sementara di menit ke-9, giliran Simone Perotta yang mendapat kartu kuning karena melakukan pelanggaran keras.

Setelah sempat tertekan di 10 menit pertama, Lazio akhirnya bisa menciptakan peluang pertamanya di menit ke-12. Djibril Cisse beraksi di sisi lapangan dan melepaskan umpan ke arah Hernanes yang langsung meneruskannya ke arah Miroslav Klose. Striker internasional Jerman ini menyambutnya dengan sepakan yang sayangnya masih menyamping.

Masuk menit 17, Perotta gagal mempertahankan bola di lapangan tengah sehingga direbut Christian Brocchi yang langsung meneruskannya kepada Hernanes yang langsung melepaskan tembakan, tapi sayang juga masih belum menemui sasaran. Menit ke-24, Hernanes kembali punya peluang. Kali ini sepakan kerasnya tidak mampu dijangkau Maarten Stekelenburg. Namun, bola masih enggan masuk ke dalam gawang (hanya menyamping).

Roma yang bermain cukup efektif kembali mendapat peluang di menit ke-40. Osvaldo memberikan umpan manis kepada Bojan. Namun, striker yang diboyong dari Barcelona itu gagal mengkonversinya menjadi gol. Skor 1-0 untuk Roma bertahan hingga jeda.

Masuk interval kedua, Lazio coba mengambil inisiatif serangan. Hasilnya pun langsung terlihat saat laga baru memasuki menit kelima (50’). Wasit menunjuk titik putih menyusul pelanggaran Simon Kjaer yang menjatuhkan Brocchi di kotak terlarang.

Tak hanya memberikan hukuman penalti, wasit Paolo Tagliavento juga mengganjar bek asal Denmark dengan kartu merah langsung. Hernanes yang maju sebagai algojo sukses melengkapi derita I Giallorossi, setelah eksekusinya sukses mengecoh Stekelenburg. Lazio berhasil menyamakan kedudukan 1-1.

Unggul jumlah pemain, membuat Lazio kian semangat melancarkan serangan. Sementara Roma tetap tampil ngotot. Alhasil, permainan keras pun kembali terjadi. Gelandang Lazio, Alvaro Gonzales menerima tekel keras dari Jose Angel dan harus mendapat perawatan hingga dua kali, sebelum akhirnya harus digantikan karena mengalami cedera kaki serius.

Di menit ke-71, Lazio kembali mendapat peluang. Kali ini giliran Klose yang memanfaatkan umpan lambung Hernanes. Sayang, Klose gagal mengkonversi peluang tersebut menjadi gol setelah sepakannya melambung, padahal dia tidak berada dalam tekanan pemain lawan saat melepaskan sepakan.

Tekanan demi tekanan terus dilancarkan para pemain Lazio. Di menit ke-84, Djibril Cisse nyaris membuat Laziale -sebutan fans Lazio- bersorak. Sayang, eksekusi mantan striker Liverpool hanya menerpa tiang gawang. Satu menit kemudian, Cisse kembali mengancam, namun kali ini sepakannya masih bisa diblok Gabriel Heinze.

Petaka buat Roma terjadi di masa injury time (90+3). Klose memastikan Lazio meraih tiga angka setelah sepakannya dari jarak dekat tidak mampu dibendung Stekelenburg. Lazio pun berhasil bangkit dari ketertinggalan 0-1 untuk kemudian menang 2-1. Gol pertama di laga derby kali ini pastinya tidak akan dilupakan Klose.

Dengan hasil ini, Lazio pun sukses merangkak naik ke posisi empat klasemen sementara dengan raihan 11 poin, atau hanya terpaut satu poin dari pemuncak klasemen sementara Juventus. Sementara Roma, kekalahan ini membuat mereka turun ke urutan 12 dengan hanya mengemas delapan poin.

Susunan Pemain:

Lazio (4-3-1-2):
Marchetti; Konko, Dias, Biava, Radu/Lulic(46’); A.Gonzalez/Mauri(60’), Ledesma, Brocchi/Matuzalem(75’); Hernanes; Klose, Cisse.

Roma (4-3-1-2): Stekelenburg; Rosi/Casetti(38’), Heinze, Kjaer, Jose Angel; De Rossi, Gago, Perrotta/Burdisso(53’), Pjanic; Osvaldo, Bojan/Pizzaro(73’)

Jumat, 14 Oktober 2011

MNC Siarkan IPL 4 Musim

Foto: MNC
Foto: MNC
JAKARTA - PT Media Nusantara Citra (MNC) secara resmi memenangi hak siar kompetisi Indonesia Premier League (IPL) mulai musim ini. Sesuai kontrak, MNC yang terdiri atas RCTI, MNCTV, dan GobalTV akan menyiarkan langsung selama empat musim.

Juru bicara IPL, Abi Hasantoso mengakui tentang MNC yang menjadi pemegang hak siar kompetisi sepakbola terbesar di Indonesia tersebut. Dia menjelaskan kesepakatan hak siar antara PSSI dan MNC dilakukan tadi malam.

"Sudah positif MNC memegang hak siar IPL. Yang jelas tadi malam kesepakatan kontraknya," kata Abi kepada okezone, Jumat (14/10/2011).

Keputusan MNC sebagai pemegang hak siar IPL juga diamini Direktur Utama GlobalTV, David F Audy. Menurutnya, MNC berkomitmen tinggi menyiarkan IPL selama empat musim ke depan.

Menurut David, IPL akan disiarkan di tiga televisi milik MNC yakni RCTI, MNCTV, dan GlobalTV. Dengan siar langsung di tiga televisi terseut, pecinta IPL bisa memilih pertandingan yang mereka sukai.

"MNC akan menyiarkan 300 lebih pertandingan dari 400 laga. MNC memiliki slot cukup banyak untuk menyiarkan IPL. Ini merupakan apresiasi MNC kepada pecinta IPL di Indonesia," papar David kepada okezone.

David memastikan laga pembuka IPL antara Persib Bandung kontra Semen Padang akan disiarkan langsung RCTI pada Sabtu 15 Oktober 2011.

Senin, 10 Oktober 2011

Raja-raja Kerajaan Singosari

Candi Singasari disebut juga Candi Tumapel berupa kuil Syiwa yang besar dan tinggi. Ken Arok merebut daerah Tumapel, salah satu wilayah Kerajaan Kediri yang dipimpin oleh Tunggul Ametung, pada 1222. Ken Arok pada mulanya adalah anak buah Tunggul Ametung, namun ia membunuh Tunggul Ametung karena jatuh cinta pada istrinya, Ken Dedes. Ken Arok kemudian mengawini Ken Dedes. Pada saat dikawini Ken Arok, Ken Dedes telah mempunyai anak bernama Anusapati yang kemudian menjadi raja Singasari (1227-1248). Raja terakhir Kerajaan Singasari adalah Kertanegara.
Ken Arok
Ketika di pusat Kerajaan Kediri terjadi pertentangan antara raja dan kaum Brahmana, semua pendeta melarikan diri ke Tumapel dan dilindungi oleh Ken Arok. Pada 1222, para pendeta Hindu kemudian menobatkan Ken Arok sebagai raja di Tumapel dengan gelar Sri Ranggah Rajasa Bhatara Sang Amurwabhumi. Adapun nama kerajaannya ialah Kerajaan Singasari. Berita pembentukan Kerajaan Singasari dan penobatan Ken Arok menimbulkan kemarahan raja Kediri, Kertajaya. la kemudian memimpin sendiri pasukan besar untuk menyerang Kerajaan Singasari. Kedua pasukan bertempur di Desa Ganter pada 1222. Ken Arok berhasil memenangkan pertempuran dan sejak itu wilayah kekuasaan Kerajaan Kediri dikuasai oleh Singasari.
Candi Jago terletak di Malang, Jawa Timur, merupakan peninggalan Kerajaan Singasari yang dibangun untuk Raja Wisnuwardhana, raja Singasari, pada pertengahan abad ke-13. Dalam Negarakertagama, candi ini merupakan salah satu tempat yang dikunjungi Hayam Wuruk pada 1359. Kertanegara
Ken Arok memerintah Kerajaan Singasari hanya lima tahun. Pada 1227 ia dibunuh oleh Anusapati, anak tirinya (hasil perkawinan Tunggul Ametung dan Ken Dedes). Sepuluh tahun kemudian Anusapati dibunuh oleh saudara tirinya, Tohjaya (putra Ken Arok dengan Ken Umang).


Kerajaan Singasari (1222-1293) adalah salah satu kerajaan besar di Nusantara vang didirikan oleh Ken Arok pada 1222. Kerajaan Singasari mencapai puncak kejayaan ketika dipimpin oleh Raja Kertanegara (1268-1292) yang bergelar Maharajadhiraja Kertanegara Wikrama Dharmottunggadewa.

Kematian Anusapati menimbulkan kemarahan Ranggawuni, putra Anusapati. Ranggawuni langsung menyerang Tohjaya. Pasukan Tohjaya kalah dalam pertempuran dan meninggal dunia dalam pelarian. Pada 1248 Ranggawuni menjadi raja Singasari bergelar Sri Jaya Wisnuwardhana. Ranggawuni memerintah Kerajaan Singasari selama 20 tahun (1248-1268) dan dibantu oleh Mahisa Cempaka (Narasingamurti). Ranggawuni wafat pada 1268 dan digantikan oleh putranya, Kertanegara. la memerintah Kerajaan Singasari selama 24 tahun (1268-1292). Ekspedisi Pamalayu
Kertanegara terus memperluas pengaruh dan kekuasaan Kerajaan Singasari. Pada 1275 ia mengirim pasukan untuk menaklukkan Kerajaan Sriwijaya sekaligus menjalin persekutuan dengan Kerajaan Campa (Kamboja). Ekspedisi pengiriman pasukan itu dikenal dengan nama Pamalayu. Kertanegara berhasil memperluas pengaruhnya di Campa melalui perkawinan antara raja Campa dan adik perempuannya. Kerajaan Singasari sempat menguasai Sumatera, Bakulapura (Kalimantan Barat), Sunda (Jawa Barat), Madura, Bali, dan Gurun (Maluku).
Serangan Pasukan Mongol
Pasukan Pamalayu dipersiapkan Kertanegara untuk menghadapi serangan kaisar Mongol, Kubilai Khan, yang berkuasa di Cina. Utusan Kubilai Khan beberapa kali datang ke Singasari untuk meminta Kertanegara tunduk di bawah Kubilai Khan. Apabila menolak maka Singasari akan diserang. Permintaan ini menimbulkan kemarahan Kertanegara dengan melukai utusan khusus Kubilai Khan, Meng Ki, pada 1289. Kertanegara menyadari tindakannya ini akan dibalas oleh pasukan Mongol. la kemudian memperkuat pasukannya di Sumatera. Pada 1293 pasukan Mongol menyerang Kerajaan Singasari. Namun Kertanegara telah dibunuh oleh raja Kediri, Jayakatwang, setahun sebelumnya. Singasari kemudian dikuasai oleh Jayakatwang.

Sabtu, 08 Oktober 2011

Kerajaan Singosari

Kerajaan Tumapel (Singhasari)
Locator singhasari.png
Lokasi pusat Kerajaan Singhasari
Masa Berdirinya 1222-1292
Didahului oleh Kadiri
Digantikan oleh Majapahit
Ibu kota Kutaraja, Singhasari
Agama Hindu
Buddha
Pemerintahan
-Raja pertama
-Raja terakhir
Monarki
Ken Arok (1222-1227)
Kertanagara (1268-1292)
Arca Prajnaparamita ditemukan dekat candi Singhasari dipercaya sebagai arca perwujudan Ken Dedes (koleksi Museum Nasional Indonesia). Keindahan arca ini mencerminkan kehalusan seni budaya Singhasari.
Kerajaan Singhasari atau sering pula ditulis Singasari atau Singosari, adalah sebuah kerajaan di Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222. Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan berada di daerah Singosari, Malang.

Daftar isi

 [sembunyikan

[sunting] Nama ibu kota

Berdasarkan prasasti Kudadu, nama resmi Kerajaan Singhasari yang sesungguhnya ialah Kerajaan Tumapel. Menurut Nagarakretagama, ketika pertama kali didirikan tahun 1222, ibu kota Kerajaan Tumapel bernama Kutaraja.
Pada tahun 1254, Raja Wisnuwardhana mengangkat putranya yang bernama Kertanagara sebagai yuwaraja dan mengganti nama ibu kota menjadi Singhasari. Nama Singhasari yang merupakan nama ibu kota kemudian justru lebih terkenal daripada nama Tumapel. Maka, Kerajaan Tumapel pun terkenal pula dengan nama Kerajaan Singhasari.
Nama Tumapel juga muncul dalam kronik Cina dari Dinasti Yuan dengan ejaan Tu-ma-pan.

[sunting] Awal berdiri

Menurut Pararaton, Tumapel semula hanya sebuah daerah bawahan Kerajaan Kadiri. Yang menjabat sebagai akuwu (setara camat) Tumapel saat itu adalah Tunggul Ametung. Ia mati dibunuh dengan cara tipu muslihat oleh pengawalnya sendiri yang bernama Ken Arok, yang kemudian menjadi akuwu baru. Ken Arok juga yang mengawini istri Tunggul Ametung yang bernama Ken Dedes. Ken Arok kemudian berniat melepaskan Tumapel dari kekuasaan Kadiri.
Pada tahun 1222 terjadi perseteruan antara Kertajaya raja Kadiri melawan kaum brahmana. Para brahmana lalu menggabungkan diri dengan Ken Arok yang mengangkat dirinya menjadi raja pertama Tumapel bergelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi. Perang melawan Kadiri meletus di desa Ganter yang dimenangkan oleh pihak Tumapel.
Nagarakretagama juga menyebut tahun yang sama untuk pendirian Kerajaan Tumapel, namun tidak menyebutkan adanya nama Ken Arok. Dalam naskah itu, pendiri kerajaan Tumapel bernama Ranggah Rajasa Sang Girinathaputra yang berhasil mengalahkan Kertajaya raja Kadiri.
Prasasti Mula Malurung atas nama Kertanagara tahun 1255, menyebutkan kalau pendiri Kerajaan Tumapel adalah Bhatara Siwa. Mungkin nama ini adalah gelar anumerta dari Ranggah Rajasa, karena dalam Nagarakretagama arwah pendiri kerajaan Tumapel tersebut dipuja sebagai Siwa. Selain itu, Pararaton juga menyebutkan bahwa, sebelum maju perang melawan Kadiri, Ken Arok lebih dulu menggunakan julukan Bhatara Siwa.

[sunting] Silsilah Wangsa Rajasa

Silsilah wangsa Rajasa, keluarga penguasa Singhasari dan Majapahit. Penguasa ditandai dengan blok warna dalam gambar ini.[1]
Wangsa Rajasa yang didirikan oleh Ken Arok. Keluarga kerajaan ini menjadi penguasa Singhasari, dan berlanjut pada kerajaan Majapahit. Terdapat perbedaan antara Pararaton dan Nagarakretagama dalam menyebutkan urutan raja-raja Singhasari.
Versi Pararaton adalah:
  1. Ken Arok alias Rajasa Sang Amurwabhumi (1222 - 1247)
  2. Anusapati (1247 - 1249)
  3. Tohjaya (1249 - 1250)
  4. Ranggawuni alias Wisnuwardhana (1250 - 1272)
  5. Kertanagara (1272 - 1292)
Versi Nagarakretagama adalah:
  1. Rangga Rajasa Sang Girinathaputra (1222 - 1227)
  2. Anusapati (1227 - 1248)
  3. Wisnuwardhana (1248 - 1254)
  4. Kertanagara (1254 - 1292)
Kisah suksesi raja-raja Tumapel versi Pararaton diwarnai pertumpahan darah yang dilatari balas dendam. Ken Arok mati dibunuh Anusapati (anak tirinya). Anusapati mati dibunuh Tohjaya (anak Ken Arok dari selir). Tohjaya mati akibat pemberontakan Ranggawuni (anak Anusapati). Hanya Ranggawuni yang digantikan Kertanagara (putranya) secara damai. Sementara itu versi Nagarakretagama tidak menyebutkan adanya pembunuhan antara raja pengganti terhadap raja sebelumnya. Hal ini dapat dimaklumi karena Nagarakretagama adalah kitab pujian untuk Hayam Wuruk raja Majapahit. Peristiwa berdarah yang menimpa leluhur Hayam Wuruk tersebut dianggap sebagai aib.
Di antara para raja di atas hanya Wisnuwardhana dan Kertanagara saja yang didapati menerbitkan prasasti sebagai bukti kesejarahan mereka. Dalam Prasasti Mula Malurung (yang dikeluarkan Kertanagara atas perintah Wisnuwardhana) ternyata menyebut Tohjaya sebagai raja Kadiri, bukan raja Tumapel. Hal ini memperkuat kebenaran berita dalam Nagarakretagama. Prasasti tersebut dikeluarkan oleh Kertanagara tahun 1255 selaku raja bawahan di Kadiri. Dengan demikian, pemberitaan kalau Kertanagara naik takhta tahun 1254 dapat diperdebatkan. Kemungkinannya adalah bahwa Kertanagara menjadi raja muda di Kadiri dahulu, baru pada tahun 1268 ia bertakhta di Singhasari. Diagram silsilah di samping ini adalah urutan penguasa dari Wangsa Rajasa, yang bersumber dari Pararaton.

[sunting] Prasasti Mula Malurung

Mandala Amoghapāśa dari masa Singhasari (abad ke-13), perunggu, 22.5 x 14 cm. Koleksi Museum für Indische Kunst, Berlin-Dahlem, Jerman.
Penemuan prasasti Mula Malurung memberikan pandangan lain yang berbeda dengan versi Pararaton yang selama ini dikenal mengenai sejarah Tumapel.
Kerajaan Tumapel disebutkan didirikan oleh Rajasa yang dijuluki "Bhatara Siwa", setelah menaklukkan Kadiri. Sepeninggalnya, kerajaan terpecah menjadi dua, Tumapel dipimpin Anusapati sedangkan Kadiri dipimpin Bhatara Parameswara (alias Mahisa Wonga Teleng). Parameswara digantikan oleh Guningbhaya, kemudian Tohjaya. Sementara itu, Anusapati digantikan oleh Seminingrat yang bergelar Wisnuwardhana. Prasasti Mula Malurung juga menyebutkan bahwa sepeninggal Tohjaya, Kerajaan Tumapel dan Kadiri dipersatukan kembali oleh Seminingrat. Kadiri kemudian menjadi kerajaan bawahan yang dipimpin oleh putranya, yaitu Kertanagara.

[sunting] Pemerintahan bersama

Pararaton dan Nagarakretagama menyebutkan adanya pemerintahan bersama antara Wisnuwardhana dan Narasingamurti. Dalam Pararaton disebutkan nama asli Narasingamurti adalah Mahisa Campaka.
Apabila kisah kudeta berdarah dalam Pararaton benar-benar terjadi, maka dapat dipahami maksud dari pemerintahan bersama ini adalah suatu upaya rekonsiliasi antara kedua kelompok yang bersaing. Wisnuwardhana merupakan cucu Tunggul Ametung sedangkan Narasingamurti adalah cucu Ken Arok.

[sunting] Kejayaan

Kertanagara adalah raja terakhir dan raja terbesar dalam sejarah Singhasari (1268 - 1292). Ia adalah raja pertama yang mengalihkan wawasannya ke luar Jawa. Pada tahun 1275 ia mengirim pasukan Ekspedisi Pamalayu untuk menjadikan Sumatra sebagai benteng pertahanan dalam menghadapi ekspansi bangsa Mongol. Saat itu penguasa Sumatra adalah Kerajaan Dharmasraya (kelanjutan dari Kerajaan Malayu). Kerajaan ini akhirnya dianggap telah ditundukkan, dengan dikirimkannya bukti arca Amoghapasa yang dari Kertanagara, sebagai tanda persahabatan kedua negara.
Pada tahun 1284, Kertanagara juga mengadakan ekspedisi menaklukkan Bali. Pada tahun 1289 Kaisar Kubilai Khan mengirim utusan ke Singhasari meminta agar Jawa mengakui kedaulatan Mongol. Namun permintaan itu ditolak tegas oleh Kertanagara. Nagarakretagama menyebutkan daerah-daerah bawahan Singhasari di luar Jawa pada masa Kertanagara antara lain, Melayu, Bali, Pahang, Gurun, dan Bakulapura.

[sunting] Keruntuhan

Candi Singhasari dibangun sebagai tempat pemuliaan Kertanegara, raja terakhir Singhasari.
Kerajaan Singhasari yang sibuk mengirimkan angkatan perangnya ke luar Jawa akhirnya mengalami keropos di bagian dalam. Pada tahun 1292 terjadi pemberontakan Jayakatwang bupati Gelang-Gelang, yang merupakan sepupu, sekaligus ipar, sekaligus besan dari Kertanagara sendiri. Dalam serangan itu Kertanagara mati terbunuh.
Setelah runtuhnya Singhasari, Jayakatwang menjadi raja dan membangun ibu kota baru di Kadiri. Riwayat Kerajaan Tumapel-Singhasari pun berakhir.

[sunting] Hubungan dengan Majapahit

Pararaton, Nagarakretagama, dan prasasti Kudadu mengisahkan Raden Wijaya cucu Narasingamurti yang menjadi menantu Kertanagara lolos dari maut. Berkat bantuan Aria Wiraraja (penentang politik Kertanagara), ia kemudian diampuni oleh Jayakatwang dan diberi hak mendirikan desa Majapahit.
Pada tahun 1293 datang pasukan Mongol yang dipimpin Ike Mese untuk menaklukkan Jawa. Mereka dimanfaatkan Raden Wijaya untuk mengalahkan Jayakatwang di Kadiri. Setelah Kadiri runtuh, Raden Wijaya dengan siasat cerdik ganti mengusir tentara Mongol keluar dari tanah Jawa.
Raden Wijaya kemudian mendirikan Kerajaan Majapahit sebagai kelanjutan Singhasari, dan menyatakan dirinya sebagai anggota Wangsa Rajasa, yaitu dinasti yang didirikan oleh Ken Arok.

Rabu, 05 Oktober 2011

Maldini Kritik Pemanggilan Osvaldo


Pablo Osvaldo pemanggilannya ke skuad Italia tak direstui Cesare Maldini/Getty Images
Pablo Osvaldo

MILAN – Mantan pelatih timnas Italia, Cesare Maldini mempertanyakan pelatih Italia saat ini, Cesare Prandelli kenapa dia lebih memilih Pablo Osvaldo dibandingkan Alessandro Matri.

“Prandelli sudah seharusnya ditanya alasannya kenapa lebih memilih memanggil Osvaldo bukan Matri,” kata Cesare seperti dilansir Football Italia, Kamis (6/10/11).

Osvaldo untuk pertama kalinya dipanggil ke skuad Italia guna menghadapi Serbia dan Irlandia Utara dalam dua partai terakhir kualifikasi Euro 2012 setelah Mario Balotelli serta Giampaolo Pazzini mengalami cedera. Sekalipun Osvaldo lahir di Argentina, pemain bernama lengkap Pablo Daniel Osvaldo ini mempunyai keturunan Italia dari ayahnya dan dia telah bermain bagi Italia sejak U-21.

“Saya pikir dia memanggil eks striker Espanyol ini karena situasi darurat. Saya bertanya kepada diri sendiri bagaimana penyerang seperti Osvaldo, yang baru bermain beberapa kali bagi Roma dan hanya sedikit pengalaman di Bologna dan Fiorentina bisa begitu mudah mengenakan kostum timnas?” tanyanya.

Penyerang berusia 25 tahun ini ditransfer AS Roma senilai 17,5 juta Euro dari Espanyol setelah tampil impresif bagi Espanyol musim lalu, 13 gol dari 24 pertandingan, dan sejauh ini sudah mencetak tiga gol bagi AS Roma.

Cesare membandingkan pemanggilan Osvaldo ini dengan gelandang Inter kelahiran Brasil, Thiago Motta yang juga beberapa kali memperkuat Azzurri. Motta sudah mempunyai lima caps Italia sejak dipanggil Prandelli untuk pertama kali pada Februari 2011 lalu saat melawan Jerman.

“Dalam kasus ini, sikap Prandelli mengenai pemain asing memang cukup jelas seperti saat dia juga memanggil Thiago Motta,” ucapnya.